PENGALAMAN KERJA DI CENTURY, fresh graduate

Hallo semua, balik lagi sama aku. Kali ini aku akan membagikan cerita pengalaman bekerja di century. Pengalaman ini sebenarnya adalah pengalaman teman dekat saya. Jadi saya pun sebenarnya turut bisa merasakan apa yang dia rasakan. Untuk mempermudah, kita sebut teman saya dengan sebutan B, oke.

 

Dan sekali lagi ini kisah nyata yaa, nara sumbernya teman sekamar saya sendiri pada tahun 2018 lalu. Oke jadi aku dan si B ini anak rantau guys, otomatis kita ngekos dan tinggal satu kamar berdua. Kita fresh graduate, bingung untuk mencari kerja. Sudah masukin banyak cv ke banyak perusahaan tapi tidak ada yang manggil. dan kita sering ikut job fair di mana-mana. Sampai pada akhirnya dapat telfon dari sebuah PT , tapi aku lupa namanya. Jadi awal dapat panggilan itu bukan dari century, tapi suatu PT. Kalo ga salah ingat sih PT insan sejahtera, pokoknya ada Insannya.

PT tersebut bilang jika kita lulus dokumen, dan ingin mendakan tes lanjutan, yaitu Psikotes. Dari situ si B langsung senang, karena akhirnya ada yang manggil. Setelah di beritahu waktu dan tempatnya, si B datang pada waktu dan tempat yang sudah di tentukan. Tesnya lama banget, sampai 5 jam lamanya dan soalnya ada 100. Saat tes tersebut juga ia di suruh milih beberapa loker yang di inginkan, saat itu dia memilih 'Store Manager'. Disitu sebenarnya si B tidak tahu betul nanti kerjaannya ngapain. Kemudian tes usai dan pengumuman akan di umumkan beberapa hari lagi lewat email.

Singkat cerita, si B dapat notifikasi email dan dia lolos Psikotes dan langkah selanjutnya adalah bertemu user. dari situ dia baru tahu jika perusahaan yang ia tuju adalah Century. Setelah waktu dan tempat di tenrukan datanglah si B ke HO Century dan bertemu user. Saat bertemu user dia bebarengan dengan 4 orang dan duduk di meja yang sama. Diloby nya banyak terdapat ruang kotak-kotak atau semacam ruang untuk meeting dalam jumlah kecil. Dari situ sebenarnya sudah terlihat jika sering menerima tamu, entar itu interview atau sesuatu yang lainnya, tapi saat itu tentu saja si B belum berfikir seperti itu. 

Ketika bertemu dengan user, user itu bertanya selayaknya orang yang menginterview calon pekerja baru. kemudian di akhir user tersebut mengatakan jika salah satu syaratnya adalah menitipkan ijazah lalu baru bisa ttd kontraknya. Dari situ semuanya dari ke empat orang tadi termasuk si B galau, belum memberikan keputusan pada user, dan di beri waktu beberapa hari untuk berfikir. Sebelum pulang si B sempat bertukar no hp dengan ke empat rekannya tadi. Beberapa hari kemudian kedua rekannya mengatakan tidak bisa sedangkan yang satu akan ambil pekerjaan itu.

sampai di situ si B galau, dia terus searching di internet tapi semuanya buruk kecuali satu blog. Di artikel tersebut ada yang mengatakan komen positif jika gajinya bisa sampai 7 juta perbulan, tergantung penjualan sih katanya. Kemudian dari artikel itulah akhirnya si B memutuskan untuk ambil.

Si B dan satu rekannya tadi akhirnya datang membawa ijazah mereka dan teken kontrak. Nah akhirnya si B pun menyerahkan ijazah dan teken kontraknya. Walaupun si B merasa begitu ragu, karena selain titip ijazah, gaji yang di bahas juga hanya UMR, tidak ada uang tunjangan lainnya saat itu, tapi ga tau ya kalo udah lebih dari setaun. Kemudian setelah itu si B di arahkan untuk di tempatkan di mana, di beri seragam dan nametag. Udah langsung jadi guys, canggih.

Baca juga | PENGALAMAN RESIGN DARI CENTURY, IJAZAH MASIH DI TAHAN

Nah untuk penempatan biasanya di tempatkan dekat tempat tinggalnya. Si B dan tempat kerjanya hanya berjarak 3 km , deket banget. Keesokan harinya dia pun berangkat. Oh iya , kerjanya ada syarat dan aturannya guys. waktu itu ini syaratnya :

• Jika shift pagi harus datang sebelum jam 8 pulang jam 4 dan jika shift siang harus berangkat jam 1 dan pulang jam 10 biasanya, karena toko biasa tutup jam 9 dan sisa waktunya untuk bersih-bersih dan ngitung penghasilan dan buat laporan.
• sepatu harus pantopel dan ada haknya
• harus pakai jaz (seragamnya), dan jika berjilbab jilbabnya warna putih, bawahan harus kain dan berwarna gelap
• harus pakai nametag juga
• dan tentunya yaa kalo bisa dandan biar cakep

Waktu itu mendekati bulan puasa dan sebentar lagi lebaran guys. Jadi sebenarnya untuk minta cuti, apalagi cuti lebaran kan panjang yaa, itu harus lebih dari 1 tahun. Tapi karena si B ini sudah bilang di awal jika dia mau ambil kontraknya jika dia di bolehin pulang dan cuti lebaran, maka dari itu si B ini boleh cuti lebaran, Tapi namanya toko ritel, lebaranpun tetap buka ya guys, jadi kabarnya untuk mendapat cuti lebaran itu sulit.

Si B ini hanya bertahan 1 bulan aja guys kemudian resign, alasannya ada banyak. Yang paling utama sih karena kostumnya / sragamnya. Jadi Si B ini adalah cewek yang agak tomboy dia sukanya style yang santai. Sedangkan saat  dia di sana harus pakai sepatu ber-hak. itu yang pertama dan yang kedua karena jilbabnya harus putih, sedangkan si B ini sukanya warna gelap tidak suka warna jilbab cerah apalagi putih. itu sebenarnya adalah alasan yang konyol tapi masih bisa di terima sih.

alasan lain adalah dia tidak paham tentang obat, jadi century inikan apotik ya, jadi jualannya adalah obat. sedangkan si B ini adalah lulusan  IPS lah jurusannya, dan dia kiran manager store itu ya bukan untuk jualin obat. kemudian bayangan yag ga sesuai lagi, di sana harus bisa segala hal, jualan obat, nginput sistem, nata barang, ngepel, ngelap kaca dll, pokoknya tokonya harus rapi bersih dan aman lah. Mungkin bagi sebagian orang ini biasa aja , tapi tidak bagi si B. 

Kemudian alasan yang mendukung lainnya adalah masalah gajinya sih, kan si B ini baru, dan dia minta cuti pas lebaran selama 1  minggu kalo ga salah. Otomatis dia dapat gajinya prorate. Jadi udah dia baru, di potong karena ga masuk, ga dapet tunjangan apapun, tunjangan makan aja enggak. Sebenernya ini wajar sih, namanya juga baru. 

Tapi masalah pendukung lainnya adalah , sebenarnya dia di ijinkan cuti tapi selain cuti, dia masuk terus non-stop ga ada libur, jadi dia masuk 1 bulan non-stop kecuali cuti seminggu yang dia ambil. Dan itu sangat tidak nyaman baginya, karena merasa tidak punya waktu untuk bermain / refresing.

Akhirnya si B Pun memutuskan untuk resign karena itu semua. Tapi kalian ingat kan jika si B ini sudah terikat kontrak dengan perusahaan. Jadi ijazah nya tadi adalah jaminannya, untuk menebusnya kita harus keluar duit cuy. Tapi si B tetap resign.

Ijazahnya juga tidak bisa di tebus begitu saja. Bisa di tebus setelah beberapa bulan keluar dari perusahaan, kalo ga salah inget setelah 6 bulan baru bisa di ambil. Awalnya si B pikir tebusannya adalah 1 juta rupiah tapi ternyata ga sampai segitu, si B hanya tebus 300 ribu kalo ga salah, ga tau ngitungnya gimana. Bagi si B itu sebuah anugrah dan bukan masalah lagi.

Jadi kesimpulannya. Bagi si B Memang itu merupakan pengalaman yang buruk karena tidak nyaman saat bekerja. Bukan Merupakan pasionnya dan dia menerima karena penasaran dan merasa tidak ada pilihan lain. Tapi jika kalian tau tentang Obat, apalagi bagi kalian yang lulusan mungkin SMK kesehatan bisa di coba sebagai store manager atau AP di century, tapi jika kalian lulusan sarjana mending cari yang lainnya, tapi kalo kalian merasa nyaman ya gpp. Sebenarnya memang ada kisah nyata jika bekerja sebagai store manager century punya gaji banyak, tapi itu tergantung penjualan juga, yaa mirip sales lah kalo pencapaianmu bagus, gajimu juga bagus.

Pesannya, jangan memilih karena merasa tidak punya pilihan lain atau terpaksa. Karena mengerjakan sesuatu tanpa mood itu menyiksa. Dan penekanannya sekali lagi, store manager di sini kerjanya jualan, bersih-bersih, buka-tutup toko, display barang, ngitung hasil jualan dan lainnya lupa. Gitu aja sih dari aku, pengalaman si B ini kerja di sana selama 1 bulan lebih dikit. 

Sebenarnya pasti ada orang sukses juga di dalamnya, hanya harus berusaha keras aja guys, keras banget kayaknya sih. Ada usaha ada hasil. Tapi kalo kalian merasa tidak nyaman atau ragu sebaiknya jangan di ambil dan tinggalkan, tapi kalo penasaran yaa silakan di ambil, kalo ga kuat jangan di paksakan.

Hikmahnya, si B jadi lebih menghargai orang, terutama pegawai retail seperti century itu sendiri dan lainnya, enggak berantakin barang, naruh pada tempatnya dan di baru sadar sulitnya kerja.

Baca juga | PENGALAMAN RESIGN DARI CENTURY, IJAZAH MASIH DI TAHAN