Hallo guys, cerita kali ini adalah lanjutan dari sekuel sebelumnya yang pernah aku sharing tentang kisah pengalaman si B ( Bestieku) Kerja di Century. Tulisan ini tidak ada niatan untuk menjelekan pihak manapun, ini murni hanya sharing dan bersifat relatif, karena beda orang pasti beda tanggapan juga. Untuk cerita kali ini terjadi di tahun 2018, jadi mungkin masih relevan untuk saat ini, mungkin juga sudah di ganti ya guys.
Okay, jadi Si B ini kan sudah tidak tahan lagi ceritanya kalo mau kerja di sana dengan banyak alasan yang sebenarnya masuk akal menurutku. Yang paling membuatnya ingin resign adalah karena tidak nyaman. Si B ini adalah orang yang bertentangan dengan semua aturan yang ada di Century, mulai dari seragam, waktu kerja dan lain sebagainya. Pokoknya kalo pas kerja itu ga mood / alias kaya ga happy.
Baca juga | Pengalaman kerja di century fresh graduate
Waktu itu Si B ini baru gajian pertamanya saat dia ingin resign. iyappp si B ini baru kerja di sana 1 bulan aja tapi udah ga betah banget. Jadi si B memutuskan untuk mengajukan resign, padahal di kontraknya itu 2 tahun, haha
Cara resign
Sebenarnya cara resign nya sihh hampir sama dengan perusahaan lain, yaitu resign H-1 Bulan. jadi misal saat ini bulan desember ngajuin resign, maka januari baru bisa keluar / lepas. Jadi caranya ngobrol dulu sama atasan kalo mau resign, waktu itu sih si B pas ngobrolin ama bos barengan sama ngasih surat resign nya.
Yaudah setelah itu tinggal nunggu 1 bulan aja setelah kalian mengajukan surat resignnya. Singkat cerita 1 bulan telah berlalu, tibalah pada akhirnya Si B berhasil keluar. Tapiii, tapiii ehh tapiii masih ada yang mengganjal alias blm keluar sepenuhnya, blm bisa lepas sepenuhnya walaupun udah mantan karyawan, karena ijazah masih di tahan guyss.
Ijazah baru bisa di ambil setelah 3 bulan paska keluar dari kerjaan. Dan kalian ingat ada kontrak yang sudah di TTD di awal sebelum bekerja. Sebenernya di kontrak itu sudah di jelaskan dengan gamblangnya sih. Jadi ijazah di tahan itu adalah sebuah jaminan agar para karyawan mungkin tidak mengghosting seenaknya. Dan jika kita mau keluar / resign kurang dari kontrak yang di tentunya akan ada pinalty nya.
Yahh Si B kena pinalty, tapi saat itu Si B blm tau nilainya berapa. Awalnya si B kita 1 jutaan lah pada masa itu. Tapi setelah 3 bulan berlalu dan tiba saat nya untuk mengambil ijazah dengan uang tebusan ternyata nominalnya beda guys bukan 1 juta. Saat itu kena 300 ribuan, yaa senenglah si B karena enggak sampai 1 juta. Ga tau hitungannya gimana caranya, yang penting ijazah aman dan di tangan si B lagi. Sejak saat itu Si B sangat lega karena sudah bener2 lepas.
Dan satu lagi catatan saat ingin ambil / nebus ijazah harus janjian dulu, jadi harus sudah ada jadwal nihh, ga bisa tuh asal dateng trus bilang mau ambil ijazah. harus janjian dulu oke.
Kesan dan Pesan
Dulu si B ini dalam keadaan bimbang saat memutuskan menerima dan ingin mencoba bekerja di perusahaan ini. Saat itu si B sudah cari kerja kesana-kemari tapi blm ada yang menerimanya, jadi saat tawaran ini datang si B seolah tutup mata dengan cerita2 yang di baca tentang hal negatif tentang pengalaman kerja di sini. Tapi pada akhirnya ternyata keputusan yang di ambil si B ini salah dan membuatnya tertekan dan sedih, maka dari itu si B memilih meninggalkan meskipun ada pinaltynya.
Jadi pesan dari Si B untuk teman-teman semua yang sedang mencari kerja tetap semangat semoga segera di beri pekerjaan yang di harapkan. Jangan terlalu buru-buru, pikirkan baik-baik.
Sebenarnya tidak senegatif itu bekerja di century kalo cocok, cuma masalahnya dari segi apapun si B ini tidak cocok, maka dari itu si B memilih pergi dengan berbagai konsekuensi yang di tanggung. Kalo ada yang cocok dengan pekerjaan ini ya, semangat ya kerjanya, setiap orang punya pemikiran dan keinginan yang berbeda. Patner kerja Si B udah kerja di sana 4 tahun dan happy-happy aja dengan ketatnya aturan di sana, karena dia merasa cocok, jadi balik lagi tergantung orangnya.
Dan sebaiknya jika ada perusahaan yang menerapkan titip ijazah seperti ini kalian harus lebih berfikir, karena untuk apa di tahan dokumen seperting itu jika tidak ada sebab. Padahal banyak sekali SDM yang mencari kerja, banyak orang yang menginginkan kerja. SDM pasti dengan sukarela bahkan bersikap sebaik mungkin agar bisa selama mungkin bekerja di tempat itu jika meamang tempatnya nyaman, memberikan fasilitas yang nyaman, memberikan banyak manfaat. Tapi jika ada jaminan seperti ini seolah-olah bukan SDM nya yang butuh kerja, tapi peruhasaan yang tidak mau di ghosting karyawannya yang tiba2 ilang.
Perusahaan yang bagus itu biasanya tidak ada pinalty atau tahan2nan dokumen penting milik karyawan, karena tanpa melakukan itu pun karyawan yang akan mati2an bersikap dan berkerja sebaik mungkin agar perusahaan mau menerimanya selama mungkin.